Semper Barat- Festival
Kampung Tugu yang kedua kalinya digelar di halaman Gereja Tugu di Jalan
Raya Tugu, Semper Barat, Cilincing Jakarta Utara. Festival yang
menyajikan pagelaran seni dari berbagai negara berlatar budaya
Portugis,Brazil dan Timor Leste yang berkolaborasi dengan musisi
keroncong tugu.
"Festival ini merupakan
program pemerintah guna memperingati sekelumit sejarah tentang
Jakarta," ujar Kepala Suku Dinas Kebudayaan Kotamadya Jakarta Utara Nani
Ophir Yani hari ini.
Festival ini mengundang Gubernur DKI Jakarta datang ke acara tersebut.
Fauzi Bowo didampingi Wakil Walikota Jakarta Utara Mangara Pardede dan
Kasudin Kebudayaan Nani Ophiryani menyempatkan meninjau lokasi Gereja
Tugu yang menjadi salah satu cagar budaya dan 12 destinasi wisata
pesisir di Jakarta Utara. Nani menjelaskan, festival kali ini merupakan
festival kedua yang diselenggarakan pemerintah sebagai bagian dari
sosialisasi program Enjoy Jakarta dan 12 destinasi wilayah pesisir.
"Kampung Tugu adalah salah satu kampung tertua di Jakarta yang dibangun
oleh Mardijkers, bangsa Portugis yang menjadi tawanan perang VOC,"
ujarnya.
Kampung Tugu mulai berdiri pada awal abad 16 oleh sekitar 23 keluarga
yang dibawa Belanda tidak lama setelah mereka menguasai wilayah Malaka.
Mereka memperoleh tanah di sekitar daerah Koja, dari VOC dengan syarat
pindah agama dari Katolik ke Potestan. Dari sana mereka mulai berbaur
dan menyebar ke sejumlah wilayah Nusantara. Komunitas Kampung Tugu
mewariskan sejumlah kebudayaan baru seperti musik keroncong. Begitupun
dengan bahasa tutur yang kini telah diadopsi sebagai bahasa Indonesia
seperti bangku, bantal, bendera, biola, meja, serdadu, boneka, algojo,
pita, cerutu, gereja, jendela, mentega dan sepatu. Para pengunjung
selain melihat dan mempelajari kehidupan masyarakat Tugu, mereka juga
bisa mencicipi berbagai kekayaan kuliner khas Tugu yang di jual dalam
bazar. (Bian)