Pelaksanaan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat
merupakan salah satu upaya meningkatkan kepedulian, kesadaran, dan peran
serta masyarakat. Hal ini dilakukan berdasarkan kebersamaan dalam
keanekaragaman menuju penguatan integrasi sosial melalui kegiatan
gotong royong dalam pelaksanaan dan pemeliharaan hasil pembangunan
Demikian disampaikan
Walikota Administrasi Jakarta Utara Bambang Sugiyono saat
pencanangan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat VII dan Hari Keluarga
Nasional XVII Tingkat Kota Administrasi Jakarta Utara, di Halaman
Kantor Pemadam Kebakaran, Kelurahan Semper Barat, Kecamatan Cilincing,
Kamis (1/7/2010).Dikatakan Walikota, permasalahan banga Indonesia
sebagai implikasi dari krisis multi dimensional, telah menimbulkan
berbagai perubahan sosial dan perubahan perilaku di kalangan warga
masyarakat yang cenderung menimbulkan keresahan dan kerawanan, seperti
pengrusakan berbagai fasilitas umum.
Kerusuhan tersebut, kata walikota, mengindikasikan menurunnya semangat kebersamaan dan kekeluargaan yang berimplikasi terhadap menurunnya tingkat integrasi sosial di kalangan masyarakat. "Untuk memperkuat integrasi sosial, bangsa dan memperkokoh keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) perlu menggelorakan kembali semangat kegotongroyongan dan kewaspadaan masyarakat dalam pembangunan melalui gerakan nasional Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat," ujar Walikota. Sementara Camat Cilincing Junedi mengatakan tujuan pelaksanaan Pencanangan Bulan Bhakti Gotongroyong Masyarakat dan Hari Keluarga Nasional sebagai upaya mendukung dan melancarkan kegiatan lembaga kemasyarakatan sepanjang tahun, agar semua lembaga masyarakat yang ada di kelurahan dapat berperan aktif dalam kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dan pembangunan kelurahan.
Sedangkan tujuannya, kata Junedi, meningkatkan kepedulian, kesadaran dan peran serta masyarakat berdasarkan kebersamaan dalam keanekaragaman menuju penguatan integrasi sosial melalui kegiatan-kegiatan gotongroyong dalam pelaksanaan pembangunan serta pemeliharaan hasil-hasil pembangunan. Sementara Kepala Kantor Pemberdayaan Masyarakat Perempuan (PMP) Sarif mengatakan selama sebulan ini dalam rangka Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat, telah dilakukan sejumlah kegiatan dalam empat tahap. Minggu pertama, kegiatan di bidang kemasyarakatan. Minggu kedua, bidang sosbus dan agama. Minggu ketiga, bidang ekonomi, dan minggu keempat bidang fisik dan lingkungan yang diisi oleh instasi sektoral. "Sedangkan penutupan dilakukan di kelurahan masing-masing sebagai stimulus meningkatkan swadaya masyarakat," ujarnya (Bian/jugd)
Kerusuhan tersebut, kata walikota, mengindikasikan menurunnya semangat kebersamaan dan kekeluargaan yang berimplikasi terhadap menurunnya tingkat integrasi sosial di kalangan masyarakat. "Untuk memperkuat integrasi sosial, bangsa dan memperkokoh keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) perlu menggelorakan kembali semangat kegotongroyongan dan kewaspadaan masyarakat dalam pembangunan melalui gerakan nasional Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat," ujar Walikota. Sementara Camat Cilincing Junedi mengatakan tujuan pelaksanaan Pencanangan Bulan Bhakti Gotongroyong Masyarakat dan Hari Keluarga Nasional sebagai upaya mendukung dan melancarkan kegiatan lembaga kemasyarakatan sepanjang tahun, agar semua lembaga masyarakat yang ada di kelurahan dapat berperan aktif dalam kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dan pembangunan kelurahan.
Sedangkan tujuannya, kata Junedi, meningkatkan kepedulian, kesadaran dan peran serta masyarakat berdasarkan kebersamaan dalam keanekaragaman menuju penguatan integrasi sosial melalui kegiatan-kegiatan gotongroyong dalam pelaksanaan pembangunan serta pemeliharaan hasil-hasil pembangunan. Sementara Kepala Kantor Pemberdayaan Masyarakat Perempuan (PMP) Sarif mengatakan selama sebulan ini dalam rangka Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat, telah dilakukan sejumlah kegiatan dalam empat tahap. Minggu pertama, kegiatan di bidang kemasyarakatan. Minggu kedua, bidang sosbus dan agama. Minggu ketiga, bidang ekonomi, dan minggu keempat bidang fisik dan lingkungan yang diisi oleh instasi sektoral. "Sedangkan penutupan dilakukan di kelurahan masing-masing sebagai stimulus meningkatkan swadaya masyarakat," ujarnya (Bian/jugd)


