Siapa yang menyangka berkat pengelolaan bank sampah, Kelurahan
Semper Barat, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara ditetapkan sebagai
juara pertama dalam lomba antar kelurahan se-DKI Jakarta. Keberhasilan
ini tentu sangat membanggakan dan patut mendapat acungan jempol. Sebab
berkat pengelolaan sampah itu pula, Kelurahan Semper Barat dianggap
sebagai pelopor gerakan bank sampah.
Keberhasilan
Kelurahan Semper Barat ini pun mendapat reaksi positif dari Walikota
Jakarta Utara Bambang Sugiyono. Secara tegas Walikota memberikan
apresiasi kepada pengurus RW 09 Kelurahan Semper Barat yang mampu
mengelola sampah menjadi sebuah bank yang mampu melibatkan warga untuk
ikut mengurangi volume sampah rumah tangga. "Berdasarkan informasi yang
saya peroleh Kelurahan Semper Barat ditetapkan sebagai juara pertama
dalam lomba antar kelurahan se DKI Jakarta. Salah satu keberhasilan itu
lantaran tersedianya pengelolaan bank sampah oleh warga. Prestasi ini
tentu sangat membanggakan," kata Walikota, Rabu (23/6/2010).
Lebih lanjut Walikota menambahkan, gerakan pengelolan sampah yang telah dilakukan warga RW 09 Kelurahan Semper Barat harus didukung dan dicontoh oleh kelurahan lainnya. Sebab melalui gerakan itu, sampah warga bisa dikelola menjadi sumber penghasilan yang juga bisa dimanfaatkan warga. "Warga bisa memanfaatkan bank sampah itu sebagai tempat simpan pinjam. Namun warga yang akan meminjam uang harus membayarnya dengan sampah," kata Walikota.
Selama ini, tambah Walikota, warga menganggap jika sampah adalah sumber penyakit dan tidak bermakna apa-apa. Tapi tidak demikian bagi warga RW 09 Kelurahan Semper Barat, sampah justru mampu mengharumkan nama Semper Barat di tingkat DKI Jakarta. "Warga RW 09 Kelurahan Semper Barat sukses mengembangkan bank sampah dan berhasil memperkecil volume sampah yang dibuang dan bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat. Pemkot Jakarta Utara akan menargetkan setiap RW memiliki satu bank sampah. Program ini tentu sangat membantu Pemprov DKI Jakarta untuk mengurangi volume sampah," tegas Walikota seraya menambahkan melalui bank sampah lingkungan bersih, sekaligus nilai tambah buat warga, khususnya warga ekonomi lemah. Di sisi lain, melatih warga untuk bisa memiilah sampah organik dan non organik. Sebab sampah bisa menjadi tabungan yang memiliki nilai ekonomi
Lebih lanjut Walikota menambahkan, gerakan pengelolan sampah yang telah dilakukan warga RW 09 Kelurahan Semper Barat harus didukung dan dicontoh oleh kelurahan lainnya. Sebab melalui gerakan itu, sampah warga bisa dikelola menjadi sumber penghasilan yang juga bisa dimanfaatkan warga. "Warga bisa memanfaatkan bank sampah itu sebagai tempat simpan pinjam. Namun warga yang akan meminjam uang harus membayarnya dengan sampah," kata Walikota.
Selama ini, tambah Walikota, warga menganggap jika sampah adalah sumber penyakit dan tidak bermakna apa-apa. Tapi tidak demikian bagi warga RW 09 Kelurahan Semper Barat, sampah justru mampu mengharumkan nama Semper Barat di tingkat DKI Jakarta. "Warga RW 09 Kelurahan Semper Barat sukses mengembangkan bank sampah dan berhasil memperkecil volume sampah yang dibuang dan bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat. Pemkot Jakarta Utara akan menargetkan setiap RW memiliki satu bank sampah. Program ini tentu sangat membantu Pemprov DKI Jakarta untuk mengurangi volume sampah," tegas Walikota seraya menambahkan melalui bank sampah lingkungan bersih, sekaligus nilai tambah buat warga, khususnya warga ekonomi lemah. Di sisi lain, melatih warga untuk bisa memiilah sampah organik dan non organik. Sebab sampah bisa menjadi tabungan yang memiliki nilai ekonomi
